Monday, September 17, 2012

Mungkinkah Air Akan Habis???



Surat Dari Tahun 2070: Masihkah Kamu Tidak Peduli dengan Lingkungan?


Bukan suatu hal yang tidak mungkin jika air dibumi ini akan habis, air yang saya maksud adalah air bersih air yang layak untuk digunakan untuk mobilisasi kehidupan sehari-hari..
pernahkah anda menyaksikan slide video tentang SURAT DARI TAHUN 2070?? Lets klik: http://akuinginhijau.files.wordpress.com/2007/12/surat_dari_teman_di_tahun_2070.pdf 
fakta kekeringan sudah menjamur dimana-mana. lets kita generasi muda.. mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang, mulai dari diri kita sendiri.. untuk bumi yang Allah titipkan kepada makhluk istimewa dengan akal dan hati.. SALAM LAPAN ^_^ 

Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.[1][2]
PBB memperhitungkan bahwa setiap tahun wilayah lahan subur seluas Ukraina hilang akibat kekeringan, pembabatan hutan, dan ketidakteraturan iklim.[3]
Akibat yang dapat ditimbulkan oleh kekeringan dalam demografi adalah migrasi massal, sebagaimana yang terjadi di wilayah Tanduk Afrika dan Sahel.
 Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata.Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi),transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. http://id.wikipedia.org/wiki/Kekeringan

Menuju habis
Agus Maryono, pakar air dan lingkungan yang juga Direktur Magister Sistem Teknik di Universitas Gadjah Mada, mengatakan, krisis air ini akan mencapai titik terparah dengan cepat jika warga tak segera sadar bahwa cadangan air bisa menuju habis.
"Warga sudah merasakan sebenarnya. Ambil saja contoh kecil, yakni ketika sumur-sumur harus terus diperdalam setiap beberapa tahun. Itu artinya tinggi permukaan air tanah berkurang dan terus berkurang. Air bawah tanah kita terancam habis," kata Agus.
Gerakan hemat air, menurut Kepala Kantor Lingkungan Hidup Sleman Epiphana, harus mulai digencarkan. Tak ada salahnya juga untuk melihat aktivitas sehari-hari yang berpotensi boros air. Misalnya, jangan sampai keran masih terbuka saat bak penuh. Atau saat wudu. Menurut Epiphana, sisa air wudu sebenarnya tidak terlalu kotor dan bisa dipakai menyiram tanaman.
Menurut Agus, mengubah kebiasaan warga untuk hemat air masih cukup sulit. Demikian juga untuk membuat sumur resapan air sehingga solusi paling cepat dan bisa diterima publik membuat lubang resapan biopori. Jadi, air hujan tak langsung lolos ke sungai, tapi ditahan di dalam tanah dan menjadi cadangan air tanah.

Surat dari Tahun 2070, Semoga surat ini dapat menginspirasi kita semua untuk dapat lebih berperilaku ramah lingkungan dan peduli terhadap sekitar. Semoga kamu jadi lebih hemat air, lebih mengurangi ‘nyampah’ aliaszero waste, tidak konsumtif, tidak menerima plastik, sedotan, stereofoam dan semua yang tidak ramah lingkungan. 

Mungkin saat ini efek yang terasa di kalian belum seberapa, tetapi climate change dan global warmingini akan semakin memburuk dari tahun ke tahun apabila perubahan itu tidak segera dilakukan dimulai dari diri kita sendiri.
Kita hidup tidak hanya untuk hari ini, tapi untuk esok dan seterusnya, untuk anak dan cucu kita. Ini bukan lebay, tapi beneran ini harus kita cerna bersama-sama untuk bumi yang lebih damai untuk ditinggali.


No comments:

Post a Comment