Pemuda adalah merupakan sumber daya yang paling
unggul dan potensial untuk memberi kontribusi terhadap pengembangan suatu
gerakan. Apakah itu gerakan keagamaan, gerakan budaya, gerakan ekonomi, gerakan
sosial maupun gerakan politik. Mengapa? Karena masa muda adalah masa tumbuhnya
idealisme dan menggelorakan semangat ego yang ada dalam diri manusia. Oleh
sebab itu masa muda adalah masa yang paling produktif. Seorang pujangga Islam
Syauqi Bek dalam syairnya mengatakan:
“Sungguh hanya di tangan pemudalah terletak
kejayaan ummat, dan dalam derap langkah merekalah hidup matinya suatu bangsa.”
Mustafa Ar-Rafe’i menggambarkan masa muda dengan
mengatakan:
“Pemuda adalah kekuatan, karena matahari tidak
bersinar cemerlang disenja hari, seperti ia bersinar di waktu pagi.”
Pemuda merupakan kekuatan, kekuasaan, vitalitas
dan energik. Tidak dapat disangkal lagi, masa muda secara universal, baik
fisik, mental, intelektual, moral maupun potensialitasnya mencapai tingkat
perkembangan dan pemanfaatan yang optimum.
Kualitas-kualitas yang dapat mengangkat moral,
tingkah laku dan kebijaksanaan yang diperlukan Pemuda Muslim dibicarakan di
sejumlah tempat dalam Al-Qur’an terutama menyangkut masalah ahlaqul Rabbani
tentang karakter fundamentalis yang harus dimiliki oleh Pemuda Muslim.
1. Percaya dan
Taat Kepada Allah Semata
Ketaqwaan atau kepatuhan yang sempurna, komitmen
yang total dan kepasrahan yang penuh kepada Allah merupakan karakteristik
Pemuda Muslim yang paling penting. Ia merupakan landasan Ahlaqul Islam. Firman
Allah SWT:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu
jangan menyembah selain dia.” (QS. Al-Isra’: 23)
Ayat tersebut menyangkut masalah monoloyalisme
mengenai sifat kepasrahan, ketundukan, kepatuhan dan ketaatan manusia/generasi
muslim untuk senantiasa menghadirkan eksistensinya ke dalam dirinya.
Ini merupakan karakteristik Pemuda Muslim yang
sangat fundamental karena ia menginfus ke dalam diri mereka suatu kekuatan
dinamis. Ia menyiratkan kepatuhan yang kokoh kepada Allah SWT dan usaha keras
sungguh guna memperoleh ridha-Nya.
2. Berlaku Ihsan
Terhadap Kedua Orang Tua
Islam telah menekankan pentingnya berlaku baik
kepada kedua orang tua. Ia bukanlah agen pemuas material sebagaimana lazimnya
dalam masyarakat barat. Tetapi Pemuda Muslim senantiasa menyadari akan fakta
bahwa sebagian ibadah kepada Allah terletak dalam sikap yang terbaik terhadap
orang tua, merawat mereka pada saat mereka memerlukannya dan memanjatkan do’a
kepada Allah agar dilimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada mereka. Firman
Allah SWT:
“Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya sampai
berumur lanjut dalam memeliharamu maka sekali-kali jangan janganlah kamu
mengatakan “ah!” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’: 23)
Berlaku baik dan hormat kepada ibu bapak
merupakan bagian dari integral dari rasa cinta kepada Allah dan pengakuan
pengorbanan yang diberikan ibu bapak. Pemuda Muslim harus merasa ikhlas untuk
memuliakan, menghormati dan mematuhi orang tuanya.
Karakteristik ini akan menyelamatkan Pemuda
Muslim dari apa yang disebut gap generasi atau aliansi, yaitu generasi yang
tidak pernah merasa puas atas segala yang diterima sehingga mudah melakukan
pemberontakan. Yang pada kenyataannya hal tersebut merupakan mata tombak
ideologi, sekularisme, atheisme dan hodonisme.
3. Jujur dan
Bertanggung Jawab
Pemuda Muslim harus berusaha keras untuk
menggunakan keterampilan atau sumber daya yang ada pada mereka dengan
se-produktif mungkin. Sumber-sumber daya itu tidak semata-mata mengarah kepada
kekayaan bendawi saja melainkan semua jenis sumber yakni sumber kekuasaan dan
kedudukan kekayaan dan perbuatan, serta pengetahuan dan pemikiran. Setiap yang
dewasa atau senior harus memperhatikan yang lebih muda atau yunior dengan cara
yang jujur dan bertanggung jawab. Misalnya harus merasa berkewajiban membantu
yang miskin. Sebaliknya yang miskin tidak menjadikan kemiskinannya untuk menghindari
pertanggungjawabannya kepada Allah SWT. Sehingga lupa mentaati dan menghambakan
diri kepada-Nya.
Dengan demikian, penyalahgunaan apapun terhadap
sumber-sumber daya yang telah dianugerahkan Allah merupakan perbuatan keji.
Pemuda Muslim harus berusaha melakukan tindakan-tindakan profensif untuk
melindungi diri mereka dari mengikuti praktek-praktek syaitan seperti kebiasaan
berbohong, menipu, mencuri, bermegah-megahan gaya hidup, glamor serta angkuh,
congkak dan sombong.
4. Persaudaraan
dan Cinta Kasih
Pemuda Muslim harus memiliki karakteristik saling
mencintai atau saling menyayangi dikalangan mereka sendiri dan harus didorong
oleh semangat berani berkorban satu sama lain. Mereka harus seperti suatu
bangunan yang satu sama lain ibarat dinding yang saling menguatkan. Firman
Allah SWT, artinya:
“Dan berpegang teguhlah kamu kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS. Ali Imran: 103)
5. Saling
Bermusyawarah
Pemuda Muslim harus menyandarkan diri pada
musyawarah dan selalu mematuhi norma-norma permusyawarahan ittu. Karakteristik
ini diperlukan dalam diri Pemuda Muslim. Pemuda Muslim yang dinamis harus siap
menghadapi segala tantangan dan memainkan peran mereka dalam menyebarkan
risalah Islam dan dalam memantapkan serta menegakkan hukum Allah di muka bumi
http://karuniaillahi.wordpress.com/2011/08/06/karakter-pemuda-muslim/
terima kasih artikelnya izin ngopy
ReplyDeletesaling berbagi.. :D
ReplyDelete