Friday, February 19, 2021

Pengen Jadi Sarjana

 Hari itu saya sudah lebih baik. Kesehatan makin memulih.. Hanya butuh tenaga utk berdiri tegak dari posisi duduk dibawah.. 


Ya.. Saat itu saya sedang berusaha berdiri mendekati jendela ruang tamu, rupanya ada orang yg tak dikenal sepertinya melihat2 ada siapa di dalam rumah.

Sakit yang saya derita mengaharuskan saya oprasi usus buntu dan menggunakan kantong kolostomi. Setelahnya, dlm masa pemulihan yang antara hidup dan mati.

Bb yg hanya 31 kg. Tdak ada banyak daging di tubuh saya, hanya tulang yg diselimuti kulit tipis. Seperti tengkorak hidup.

Tapi qodarullah, saya masih diberi keswmpatan utk bertaubat dan bersiap sebelum betul2 saatnya kembali.

Ternyata benar, saya perhatikan dr jendela ada 3 orang perempuan yg masuk ke halaman rumah,

Mereka mengucap salam. Saya menjawabnya dan langsung bertanya siapa mereka, 

Sempat bingung karna mereka datang dari tempat yg cukup jauh, lalu menyebut nama syfa.(adikku yg sudah wafat 2017 lalu). Dalam hati saya brpikir apa mereka bertiga tidak tah kalo syfa sudah wafat, ko kesini.

Saya persilakan masuk, dan mereka bercerita bahwa sedang ada urusan di daerah sini (mauk). Sehingga dia ingat dan memutuskan utk menziarahi makam syfa.

Sungguh, saya menangis. Melihat mereka yg begitu mengenang syfa. Mereka bilang kalo tidak ada syfa, maka kelas kami tidak ada. Sebab syfa lah yg melobi dosen, dan menghubungi  1/1 calon mahasiswa saat itu utk bisa kuliah diweekend. Karna hari2 biasa kami kerja.

Syfa, yg semangatnya seperti petir.. Mengagetkan seperti cahaya, yang membuat terang, seperti matahari tak pernah padam.

Aku kaka yg ah sudahlah.. Merasa jadi teteh yg gagal buat syfa. Syfa ingin seperti teh aan. Tapi saya tak yakin lebih baik darimu  dek.


Aku ga pernah bawa kamu jalan2, aku ga pernah bawa kamu ke acara islamic bookfair, aku ga pernah bawa kamu bertualang.. Aku ga ada disetiap saat syfa butuh teteh. Teteh menyesaaal.

Kamu berusaha betul2 keras untuk bisa kuliah.

Jualan es, migelas, pisang, apa saja yg penting kau bisa kumpulkan receh2mu itu utk biayaya kukiah. Aktifitasmu adalah keberkahan setiap harinya..

Pagi, syfa belanja dan siap2 buka dagangan

Setelahnya ngajar TK dekat rumah

Siang bada dzuhur syfa ngajar TK di mauk (disini kamu harus jalan kaki sekitar 2km bolka.balik)

sore bada ashar syfa privat icha deket rumah

Bada mahgrib jagain warung.

Disela2 itu syfa bantu apapun kerjaan ibu

Dan weekend kuliah.

Badan kecilmu dibawa sangat lelah dek. Seringnya kamu dipaksa jadi orang dewasa, tapi kadang seperti anak kecil yg merengek meminta.

Saat itu, kamu merengek...

Menangis. Minta pengen kuliah (setelah sebelumnya berhenti di 2 kampus). Kamu bilang pokonya syfa pengen kuliah, syfa pengen jadi sarjana kaya teh aan. 

Dan akhirnya kerjakerasmu semuanya terwujud.

Sampai akhirnya Allah menakdirkan hal lain, Allah memanggilmu sebelum diwisuda.

Gapapa ya neng. Biar Allah yg langung memberimu gelar ya neng.

Gelar yg lebih mulia. Gelar wanita ahli surga. Aamiin.

Malam ini, saat teteh tulis ini, tean menangis bahagia tapi sedih, dan kangen begitu kangen sama syfa.

3 temen syfa yg kemarin2 kesini untuk ziarah, sekarang sudah wisuda dr universitas.

Barokallah ka nida, ka ima, ka maslaha juga teman2 kelas syfa. Semoga ilmunya bermanfaat. Teteh membayangkan syfa tersenyum melihat kalian.


Begitu juga syfa. Yg berbahagia di tempat pulangnya.

Sesuai janji kita ya neng, insyaallah kita kumpul lagi nanti semuanya.. Sekeluarga. Teteh kangen banget sama adek teteh ini.teh aan sayang syfa.