Jawaban Soal Kelompok 6
1. Lemak Hewani Secukupnya
Makanan sebaiknya mengandung lemak hewani secukupnya saja.
Artinya,porsi lauk yang kita makan tidak perlu banyak seperti pada saat makan steak dimana porsi daging lebih banyak daripada sayuran dan nasi atau kentang. Sepotong ikan atau telur serta tempe dan tahu sudah cukup untuk satu kali makan.
2. Non MSG dan Sedikit Garam
Makanan yang mengandung MSG memang memiliki rasa yang lebih gurih dan lezat. Namun konsumsi makanan dengan MSG kurang bagus untuk kesehatan jangka panjang.Dampak buruk pemakaian MSG ini sampai sekarang masih menjadi perdebatan.
Maka dari itu,sebaiknya Kita membatasi konsumsi makanan yang mengandung MSG seperti makanan ringan buatan pabrik. Cermati juga makanan yang mengandung Sodium atau Natrium karena merupakan jenis garam yang kurang bagus terutama untuk penderita hipertensi
Makanan sebaiknya mengandung lemak hewani secukupnya saja.
Artinya,porsi lauk yang kita makan tidak perlu banyak seperti pada saat makan steak dimana porsi daging lebih banyak daripada sayuran dan nasi atau kentang. Sepotong ikan atau telur serta tempe dan tahu sudah cukup untuk satu kali makan.
2. Non MSG dan Sedikit Garam
Makanan yang mengandung MSG memang memiliki rasa yang lebih gurih dan lezat. Namun konsumsi makanan dengan MSG kurang bagus untuk kesehatan jangka panjang.Dampak buruk pemakaian MSG ini sampai sekarang masih menjadi perdebatan.
Maka dari itu,sebaiknya Kita membatasi konsumsi makanan yang mengandung MSG seperti makanan ringan buatan pabrik. Cermati juga makanan yang mengandung Sodium atau Natrium karena merupakan jenis garam yang kurang bagus terutama untuk penderita hipertensi
3. Mengandung Serat yang
Cukup
Sebaiknya,makanan yang Kita makan cukup mengandung
serat.Gado-gado,urap,rujak merupakan jenis makanan yang bisa kita masukkan
dalam menu makanan sehari-hari.Mengonsumsi lalapan dan sayuran yang dikukus
juga baik untuk memenuhi kebutuhan serat Anda setiap hari.
4. Sedikit Bahan Pengawet
Makanan kemasan buatan pabrik umumnya menggunakan
bahan pengawet,termasuk kaldu instan.Bahan pengawet yang terlalu banyak tidak
baik untuk kesehatan. Sebaiknya,Anda membatasi konsumsi makanan dengan bahan
pengawet. Konsumsi makanan segar dan makanan yang baru saja dimasak lebih baik
daripada makanan cepat saji yang menjadi awet karena zat kimia tertentu.
5. Sedikit Minyak Goreng
Minyak Goreng membuat makanan menjadi
berlemak.Sedangkan Anda mungkin sudah memperoleh cukup lemak dari jenis makanan
lain.Selain itu, makanan yang digoreng dengan minyak suhu tinggi akan membuat
gizi alami yang terdapat dalam makanan rusak.
Dan Menggoreng makanan dengan minyak jelantah atau minyak goreng yang sudah pernah dipakai juga membuat kandungan lemak trans dan radikal bebas dalam makanan meningkat.Dampaknya memang tidak muncul seketika,namun suatu saat bisa menyebabkan sebuah Kanker.
Dan Menggoreng makanan dengan minyak jelantah atau minyak goreng yang sudah pernah dipakai juga membuat kandungan lemak trans dan radikal bebas dalam makanan meningkat.Dampaknya memang tidak muncul seketika,namun suatu saat bisa menyebabkan sebuah Kanker.
6. Tidak Menggunakan
Santan
Makanan bersantan seperti opor,soto,dan rendang
mengandung kolestrol tinggi. Hati-hati menyantap makanan bersantan seperti
itu,karena jumlah kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh akan meningkat.
Dampak konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi akan muncul beberapa tahun mendatang,misalnya penyempitan dan pengerasan pembuluh darah dan berbagai penyakit jantung.
Dampak konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi akan muncul beberapa tahun mendatang,misalnya penyempitan dan pengerasan pembuluh darah dan berbagai penyakit jantung.
7. Hindari Makanan yang
Terlalu Pedas
Makanan yang terlalu pedas dapat menyebabkan
iritasi pada saluran pencernaan. Pada sebagian orang,makanan yang terlalu pedas
akan menyebabkan sakit perut atau sakit maag . Anda boleh saja makan makanan
pedas,tetapi jangan terlalu pedas.Selain dapat membahayakan pencernaan,makanan
terlalu pedas juga akan membuat penampilan anda berantakan akibat produksi
keringat yang berlebihan.
8. Cukup Matangnya
Makanan setengah matang seperti ikan bakar,sate,
dan acar juga perlu diperhatikan,terutama bagi ibu hamil karena sama halnya
dengan makanan mentah,bakteri atau virus berbahaya pada makanan setengah matang
mungkin belom mati.
2. Apakah makanan
herbal sudah pasti terjamin bebas dari zat kimia ? Jelaskan !
·
Belum tentu pasti terjamin bebas dari zat kimia, bisa
saja proses pembuatannya di tambahkan dengan zat-zat kimia tertentu untuk
mempercepat pengolahan.
3. Mengapa manusia tidak diperbolehkan untuk
ketergantungan terhadap suplemen atau obat-obatan baik dalam keadaan sakit
maupun tidak ?
·
karena apabila sudah ketergantungan pada suplemen di
khawatirkan akan merusak organ yang terdapat dalam tubuh,bisa jadi tubuh tidak
mampu mencerna zat-zat yang ada pada suplemen itu. Dalam islam pun sudah di
jelaskan bahwa segala sesuatu yang di konsumsi secara berlebihan/ketergantungan
itu akan berdampak buruk bagi tubuh kita.
4. Mengapa makanan
mentah dapat dijadikan obat segala macam penyakit ?
·
Tidak,
sama sekali tidak benar! Pola makan makanan mentah bukan obat dan sama sekali
tidak menyembuhkan. Dengan banyak
makan buah dan sayur segar sesungguhnya kita hanya mengurangi asupan makanan
tidak baik yang lain sehingga dengan demikian racun yang masuk ke dalam tubuh
kita berkurang secara berarti. Kalau racun yang masuk ke dalam tubuh
sedikit, tubuh tidak akan berjuang melawan racun tetapi akan memperbaiki atau
meregenerasi diri. Dengan memberikan kesempatan tubuh untuk memperbaiki diri,
kita akan tahu bahwa sesungguhnya tubuh mempunyai kemampuan luar biasa untuk
menyembuhkan dirinya sendiri dan sering juga justru membuatnya lebih segar dan
lebih muda daripada sebelumnya.
·
Makanan mentah atau makanan
kehidupan atau living food adalah makanan yang masih mengandung berbagai enzim
kehidupan (berasal dari energi matahari melalui proses fotosintesa) dan yang
tidak dipanaskan di atas 45 derajat Celsius. Daging, telur, ikan dan susu
mentah tidak termasuk ke dalam golongan makanan kehidupan karena mereka tidak
lagi mengandung enzim kehidupan.
5. Sebutkan zat aditif apa saja yang digunakan
pada makanan beserta dampak yang diakibatkan dari penggunaan zat aditif
tersebut !
1.
Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memberi
warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik. Contoh pewarna alami: Contoh
pewarna sintetik:
a. Anato (orange) a. Biru berlian
(biru)
b. Karamel (cokelat hitam) b.
Coklat HT (coklat)
c. Beta karoten (kuning) c.
Eritrosit (merah)
d. Klorofil (hijau) d. Hijau FCF
(hijau)
2.
Penyedap rasa dan aroma
serta penguat rasa
Zat aditif ini dapat memberikan,
menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.
3.
Penyedap rasa dan aroma
(flavour)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak
digunakan berasal dari golongan ester.
Contoh: Isoamil asetat (rasa
pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil
propionat (rasa rum)
4.
Penguat rasa (flavour
echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium
Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.
5.
Zat pemanis buatan
Bahan ini tidak atau hampir tidak
mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin
(kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan
serbitol.
6.
Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi,
pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Contoh bahan
pengawet dan penggunaannya:
a. Asam benzoat, natrium benzoat
dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan
caos.
b. Natrium nitrat (NaNo3), untuk
daging olahan dan keju.
c. Natrium nitrit (Na No2), untuk
daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.
d. Asam propionate, untuk roti dan sediaan
keju olahan.
7.
Anti oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau
menghambat oksidasi. Contoh:
a. Asam askorbat (bentukan garam
kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah
kalangan.
b. Butil hidroksianisol (BHA),
digunakan untuk lemak dan minyak makanan
c. Butil hidroksitoluen (BHT),
digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.
8.
Pengemulsi, pemantap, dan
pengental
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau
pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan. Contoh: agar-agar,
gelatin, dan gom arab
9.
Pemutih dan pematang tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan
atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh:
Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat
10. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan
mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium
sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam
tentrat, dan natrium bikarbonat
11. Anti kempal
Zat aditif ini
dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium
silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)
12. Pengeras
Zat aditif ini
dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium
sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)
13. Sekuestran
Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak
dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan
dinatrium EDTA
14. Penambah gizi.
Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino,
mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan. Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin
A, dan vitamin D.
No comments:
Post a Comment