Wednesday, September 25, 2013

“Ia Adalah Azimat Bermakna”



“Ia Adalah Azimat Bermakna”

Bismillahirohmanirrahim,,, dengan menyebut nama Allah. Bukanlah perkara yang remeh. Seringnya ia diucapkan semoga tidak melunturkan maknanya yang amat agung.

saya senang sekali mendengar wejangan dari Ust.Ahmad shadiq (beliau dosen akhlaq tasawuf), saya berupaya merekam nasihat beliau di setiap kesempatan beliau jadi pengisi dalam sebuah acara. Saya liat, kata-kata yang keluar dari mulutnya sudah dianugerahi Allah keindahan makna, penuh nasihat. Subhanallah,semoga lisan ini juga tetap terjaga.
“biasanya, sesuatu yang terulang, itu kemudian hampa dan  kita kehilangan makna, Nah itu bahaya.” Ujar beliau, mengutip kalimat beiduzzaman Said Nursi.

“bismillah” jelas beliau waktu ada acra bedah bukunya Beiduzzaman Said Nursi, “adalah kalimat yang sering diucapkan, tetapi karena keseringannya, banyak orang yang menganggap ini jadi biasa-biasa saja. Padahal, dengan bismillah binatang menjadi halal atas izin allah, binatang ini miliknya allah, kita tidak bisa mencabut kehidupan daripada binatang, kecuali atas nama Allah. Maka bismillah itu menghalalkan atas nama Allah. 

Perempuan itu harom, kecuali setelah kamu akad, atas nama Allah. Jadi bismillah ini yang dapat menembus, yang mampu mengaitkan ruhani kita sebagai yang biasa menjadi luar biasa. Bismillah ini yang menjadikan kita tidak ada apa-apanya mnjadi sesuatu yang amat berharga. Bismillah ini yang membuat kita dipandang menjadi terpandang dari seluruh makhluq. Bismillah ini yang membuat anda jadi bernilai dimata seluruh agama. Karena itu bismillah amat sangat besar.

Atas nama Allah, akar yang begitu halus dapat menembus bebatuan dan menemukan air. Karena Atas nama Allah, tumbuhan yang tumbuh di padang pasir, di tengah panas yang terik ia bisa hidup. Apakah ini tidak seperti kisah nabi ibrahim, yang merasa dingin ketika berada dalam tumpukan kayu bakar yang menyala?. Betapa orang yang menggunakan atas nama Allah itu, ia akan menjadi mulia disisi Allah”.

***
“Bismillah,” begitu juga menurut  Mario teguh yang saya ga sengaja nge-klik metro tv, saya merangkum kalimatnya: kalau ada orang bicara atas nama kepala desa, atas nama bapak/ibu camat, atau atas nama bapak/ibu bupati atau gubernur, bahkan atas nama presiden. Maka terasa besar bukan? Terasa wuih… ini dari atasan langsung bozz..
Nah apalagi kalo pake atas nama Allah, apalagi kalo pake atas nama Allah, apalagi kalo pake atas nama Allah”.
Betullah memang, bahwa bismillah bukanlah sekedar kalimat yang biasa. Sekali lagi bukan kalimat biasa.  Ia azimat yang bermakna.

Oya, Maksud dari kalimat “seringnya bismillah dibacakan-sehingga menjadi seolah kehilangan makna” diatas, adalah bukan-enggak boleh sering-sering kita  baca bismillah. Karena ada yang bilang “lha.. bagus dong sering-sering  dibaca kan?”. iya itu betul sekali, tapi hal ini membahas pemaknaan, membahas kualitas bukan kuantitas. Lebih baik bukan?, jika kita sering-sering mengucapkannya dan juga memberi pemaknaan yang dalam ketika kalimat itu terucapkan. Bismillah, atas nama Allah.. (mudah-mudah susunan kata yang saya sampaikan ga belibet, bisa difahami :)

**
Bahkan penjabaran rinci tertuliskan  indah di Kitab ‘Amil, ialah kitab alat dasar- didalamnya membahas I’rob kalimat. Yang menjabarkan per-huruf. Bismillah, pada huruf “ba” biasanya/seharusnya tertulis lebih tinggi daripada “ba” pada umumnya. 



***
Bismillah..,
saya juga kadang hilaf untuk memberikan pemaknaan mendalam kepadanya. Oleh karena itu, amat berharap dari tulisan ini, bisa menjadi penyadar-pengingat-penguat.
Menyadari; bahwa banyak sekali perkara yang kita lalai dan lupa (tempatnya manusia, yaitu aku, kamu. kita).
Mengingatkan; karena seringnya kita lalai, maka butuhnya kita pada alarm-alarm kehidupan, agar kita membuka mata-membuka pikiran-membuka hati. Dan Kita-lah alarm kehidupan itu, untuk diri sendiri dan untuk saudara-saudari sesamping.
Menguatkan; tidak sedikit pula dari mereka, sesamping kita, yang ibadahnya jauh lebih maksimal dibanding kita. Ooh.. tidakkah Kedekatan mereka pada Rabb-nya membuat kita cemburu??.
Biarlah begitu,. karenanya kita dipacu.. karenanya kita juga berusaha bersaing.. karenanya kita juga semangat ber-Fastabiqul-Khoirotc. Penguatan itu.. memang membangkitkan. Terimakasih sahabat terkasih.. kelak, disaat kita benar-benar berjauhan. Akhlaq kalian adalah yang menyatukan kita dalam bingkai saling meneladani.



Bismillah, Atas nama Allah.. Bismillah, Atas nama Allah.. Bismillah, Atas nama Allah..
Izinkan kelembutan itu bersarang di lisan kami, ridhoi di jalan-jalan pikiran kami, serta anugerahkan agar tertancap di hati-hati kami…

Naihai 180913.850

2 comments: