sedikitpun kami tak memiliki, hanya dititipi..
Akan tiba masa ketika aku mengenakan pakaian
kebesaran itu, pakaian yang bersih dari kesombongan, jauh dari keminderan,
ialah pakaian pilihan, pakaian putih terakhir yang nanti akan aku kenakan..
Kaya,miskin, yang lemah juga yang kuat, sehat atau
sakit, solih atau durhaka, pintar atau bodoh, tua juga muda... ya, tiada beda
Aku ingin mengenakannya disambut senyum
menenangkan, agar ridha setiap yang pandang, agar tidak meronta ketika
ditinggalkan, apalagi terbahak kesenangan..
Mungkin belum cukup bekal yang dibawa untuk
perjalanan jauh itu, biarlah Allah menjadi pemenuh segala kebutuhan..
...
Aku berusaha mencintai apa-apa yang telah Allah
takdirkan untukku, semoga Allah jumpakan kita bahagia, bagai teman akrab yang
lama tak bersua, disana kita berpeluk mesra..
2 menit 1 detik yang silam, disuatu tempat yang
seolah indah itu kita diperkenalkan, kita menjadi saudara, juga keluarga..
Disana kita sama-sama di uji, sama-sama kita
saling mengingatkan, sama-sama kita saling menguatkan, hingga akhirnya kita
juga sama-sama merasa beruntung..
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu
dustakan??
hajat kami terlampau banyak, kami ini tak taku
malu..
kalau bukan Kau yang memberi kami petunjuk, maka
kami ini umpama harimau buas yang selalu lapar..
...
ampuni kami Rabb, Alhamdulillah..
mencintai Mereka, Ibu, abah, teh lilis+pasukan,
a-fian, teh nunung, a-mamat, teh eha, teh teti, syifa, heru, eki..
himpun kami dengan ampunan dan rahmat.
selamatkan kami duhai Rabbb..